-->
  • Jelajahi

    Copyright © DETAKOM NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Drama Rudal di Tengah Malam: Iran Bilang "Permisi Dulu" Sebelum Serang Pangkalan AS di Qatar

    Redaksi
    24/06/25, Juni 24, 2025 WIB Last Updated 2025-06-24T14:45:53Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    Foto : Serangan Iran [Tangkap layar X]

    INSOKOM NEWS | Qatar – Dunia lagi-lagi dibuat bingung dengan aksi Iran yang rada-rada nggak biasa. Bayangin aja: Iran mau ngebom pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Qatar, tapi... mereka malah ngasih tahu dulu ke Washington. Serius! Ini bukan prank.

    Serangan ini terjadi pada Senin tengah malam waktu setempat (24/6/2025), saat Iran meluncurkan 19 rudal ke arah Pangkalan Udara Al Udeid, pangkalan militer terbesar AS di Timur Tengah. Tapi alih-alih jadi serangan mendadak yang bikin kaget, ternyata Teheran ngasih heads-up dulu ke AS. 

    Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi bahwa Iran telah memberikan pemberitahuan awal terkait serangan tersebut. Dalam sebuah pernyataan di media sosial yang dikutip NDTV pada Selasa (24/6), Trump menyampaikan terima kasih kepada Iran atas peringatan itu.

    “Saya ingin berterima kasih kepada Iran karena telah memberi kami pemberitahuan awal, yang memungkinkan tidak ada nyawa yang hilang, dan tidak ada yang terluka,” ujar Trump.

    Lebih lanjut, Trump mengungkapkan harapannya bahwa serangan tersebut merupakan bentuk pelampiasan terakhir dari pihak Iran. “Dan mudah-mudahan, tidak akan ada lagi kebencian,” tambahnya.

    19 Rudal Ditembakkan, Hanya Satu Mengenai Sasaran

    Menurut laporan militer Qatar, total 19 rudal diluncurkan oleh Iran. Namun, hanya satu rudal yang berhasil mencapai pangkalan Al Udeid, sedangkan sisanya berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Qatar dan AS.

    Qatar sendiri mengaku telah menerima informasi awal dari Iran mengenai serangan tersebut, namun tetap mengecam keras tindakan itu. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari, menyatakan bahwa serangan rudal oleh Korps Garda Revolusi Iran merupakan pelanggaran serius terhadap kedaulatan dan wilayah udara Qatar.

    “Kami menyampaikan kecaman keras Negara Qatar atas serangan di Pangkalan Udara Al Udeid oleh Korps Garda Revolusi Iran, dan menganggapnya sebagai pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan dan wilayah udara Negara Qatar, serta hukum internasional,” ujar Al-Ansari dalam pernyataan resmi.

    Perbedaan Data Antara Trump dan Qatar

    Meskipun militer Qatar menyebutkan jumlah rudal sebanyak 19, Presiden Trump dalam pernyataannya menyebut Iran hanya menembakkan 14 rudal, dengan satu di antaranya “dibiarkan lolos” karena tidak mengarah ke lokasi yang membahayakan.

    “Satu rudal dibiarkan karena mengarah ke arah yang tidak mengancam,” ungkap Trump.

    Trump juga menyebut bahwa respons militer Iran terhadap serangan AS dianggap lemah dan tidak menimbulkan ancaman serius. Dalam rangkaian unggahannya di media sosial, ia juga mengklaim bahwa Iran kini sedang mengarah pada perdamaian, dan bahkan mendorong Israel untuk mengikuti langkah serupa.

    Iran Bantah Klaim Gencatan Senjata

    Dalam pernyataannya, Trump mengklaim bahwa Iran dan Israel telah menyepakati gencatan senjata total, termasuk penghentian serangan udara yang telah berlangsung sejak pertengahan Juni.

    Namun, Teheran membantah klaim tersebut. Pemerintah Iran menyatakan bahwa konflik udara dengan Israel masih berlangsung, dan menyebut bahwa akar pertempuran dimulai pada 13 Juni ketika Israel melakukan agresi terhadap situs-situs militer dan nuklir Iran.

    Iran membalas dengan serangkaian serangan rudal ke beberapa wilayah Israel, yang dilaporkan menimbulkan kerusakan signifikan di sejumlah fasilitas militer dan infrastruktur.

    Serangan Iran terhadap pangkalan militer AS di Qatar menambah ketegangan di Timur Tengah, namun juga menunjukkan pola baru dalam konflik militer antarnegara besar, yakni penggunaan komunikasi awal sebelum serangan. Meski dianggap sebagai langkah menghindari eskalasi besar, insiden ini tetap menuai kritik dan kecaman internasional, khususnya dari Qatar yang merasa wilayah udaranya dilanggar.

    Situasi ini menunjukkan betapa rapuhnya stabilitas kawasan, dan bagaimana konflik strategis antara Iran, AS, dan Israel dapat mempengaruhi negara-negara lain di sekitarnya, bahkan ketika mereka tidak terlibat langsung dalam pertempuran.**

    Sumber informasi :NDTV
    Editor : Vona Tarigan

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Artikel Headline

    +