-->
  • Jelajahi

    Copyright © DETAKOM NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Donald Trump Angkat Bicara Soal Serangan Israel ke Gaza di Tengah Gencatan Senjata

    Redaksi
    20/10/25, Oktober 20, 2025 WIB Last Updated 2025-10-20T13:40:44Z
    Poto : Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.

    DETAKOM | Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya buka suara terkait serangan udara Israel ke Jalur Gaza di tengah masa gencatan senjata yang masih berlangsung.

    Dalam pernyataannya pada Minggu (19/10/2025), Trump menegaskan bahwa kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas masih berlaku, meski terjadi pelanggaran di lapangan.

    “Kami ingin memastikan bahwa hal itu akan berjalan damai dengan Hamas,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih. “Itu akan ditangani dengan keras, tetapi benar.”

    Trump menyebut pelanggaran yang terjadi bukan dilakukan langsung oleh pimpinan Hamas, melainkan oleh sejumlah pemberontak dari faksi internal kelompok tersebut.

    Gencatan Senjata di Ujung Tanduk

    Gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang dimulai sejak 10 Oktober 2025 kini berada di ujung tanduk. Serangan udara besar-besaran yang dilancarkan Israel ke Gaza pada Minggu telah menewaskan sedikitnya 45 orang, termasuk warga sipil dan anak-anak.

    Insiden ini memicu kekhawatiran internasional bahwa perang dua tahun antara Israel dan Hamas akan kembali berkobar setelah sempat mereda selama lebih dari sepekan.

    Militer Israel (IDF) mengklaim serangan tersebut merupakan tindakan balasan, menyusul dugaan serangan rudal anti-tank dari pasukan Hamas di wilayah Rafah, Gaza selatan.
    “Hari ini, teroris menembakkan rudal anti-tank dan melepaskan tembakan ke infrastruktur IDF yang beroperasi di Rafah,” ujar pernyataan resmi IDF.

    “Kami merespons dengan serangan udara dan tembakan artileri ke sejumlah posisi militer Hamas.”

    Korban Sipil Berjatuhan

    Otoritas pertahanan sipil Gaza yang dikelola Hamas melaporkan puluhan serangan udara Israel di beberapa titik strategis di Gaza selatan. Empat rumah sakit di wilayah itu mengonfirmasi total korban tewas mencapai 45 orang, sementara puluhan lainnya luka-luka.

    Seorang warga Gaza, Abdullah Abu Hasanin (29), yang menjadi saksi langsung di kamp Al-Bureij, menggambarkan suasana mengerikan pasca pengeboman.

    “Saya berharap perjanjian ini akan bertahan, tetapi pendudukan tidak menghormati apa pun – bukan perjanjian, bukan apa-apa,” ujarnya dengan nada kecewa. “Pemandangannya tak terlukiskan. Darah telah kembali lagi.”

    Dunia Khawatir Konflik Akan Memanas Lagi

    Serangan terbaru ini menimbulkan kekhawatiran dari berbagai negara dan lembaga internasional. Banyak pihak menilai bahwa gencatan senjata berisiko gagal total jika kedua pihak tidak menahan diri.

    Pemerintah AS disebut tengah berupaya menekan kedua pihak agar tetap menghormati perjanjian damai yang difasilitasi oleh Washington, Mesir, dan Qatar.

    Sementara itu, media internasional menyoroti sikap Trump yang memilih menjaga keseimbangan dalam menanggapi Israel dan Hamas — upaya yang dianggap penting untuk mempertahankan peran AS sebagai mediator utama di kawasan Timur Tengah.**

    Editor : Vona Tarigan
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Artikel Headline

    +